Dropshipping label putih adalah model bisnis di mana pengecer (biasanya toko e-niaga) menjual produk kepada pelanggan tanpa benar-benar menangani sendiri proses inventaris atau pengirimannya. Sebaliknya, pengecer bermitra dengan pemasok atau produsen dropshipping yang menangani aspek-aspek ini atas nama mereka. Aspek “white label” mengacu pada praktik rebranding atau pelabelan produk dengan merek, logo, dan kemasan milik pengecer sendiri, sehingga seolah-olah produk tersebut diproduksi oleh pengecer sendiri. |
MULAI DROPSHIP SEKARANG |

4 Langkah Dropship dengan SourcingWill
![]() |
Sumber Produk dan Identifikasi Pemasok |
|
![]() |
Negosiasi dan Kustomisasi |
|
![]() |
Pemrosesan Pesanan dan Manajemen Inventaris |
|
![]() |
Pengiriman dan Pemenuhan |
|
Panduan Langkah demi Langkah tentang Cara Memulai Dropshipping Label Putih
Keberhasilan dalam dropshipping label putih sering kali bergantung pada pemasaran yang efektif, pemilihan produk, dan layanan pelanggan yang kuat. Berikut cara kerja dropshipping label putih:
- Mendirikan Toko Online: Pengecer mendirikan toko online, tempat mereka memamerkan produk yang ingin mereka jual. Mereka mungkin memasarkan dan menjual produk-produk ini dengan nama merek mereka sendiri.
- Sumber Produk: Daripada membeli dan menyimpan inventaris, pengecer bermitra dengan pemasok atau produsen dropshipping label putih. Pemasok ini biasanya menawarkan berbagai macam produk yang dapat disesuaikan atau diberi label dengan merek pengecer.
- Pesanan Pelanggan: Pelanggan mengunjungi toko online pengecer, menelusuri produk, dan melakukan pemesanan. Mereka membayar pengecer secara langsung.
- Pemenuhan Pesanan: Ketika pesanan diterima, pengecer meneruskan detail pesanan ke pemasok dropshipping, termasuk alamat pengiriman pelanggan dan informasi relevan lainnya.
- Pengiriman Produk: Pemasok dropshipping kemudian memproses pesanan, mengemas produk, dan mengirimkannya langsung ke pelanggan. Branding dan logo retailer biasanya terdapat pada kemasannya.
- Layanan Pelanggan: Pengecer bertanggung jawab untuk menangani pertanyaan pelanggan, memberikan dukungan, dan mengelola pengembalian atau penukaran, meskipun mereka tidak menangani inventaris secara fisik.
Manfaat utama dropshipping label putih meliputi:
- Investasi Awal yang Rendah: Pengecer tidak perlu berinvestasi besar-besaran dalam pembelian dan penyimpanan inventaris, sehingga mengurangi biaya di muka.
- Skalabilitas: Pengecer dapat dengan mudah memperluas penawaran produk mereka tanpa mengkhawatirkan ruang penyimpanan atau manajemen inventaris.
- Fleksibilitas: Pengecer dapat fokus pada pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan sambil menyerahkan logistik kepada pemasok dropshipping.
- Kontrol Branding: Pengecer dapat mempertahankan kontrol atas branding mereka, termasuk pengemasan dan presentasi produk.
Namun, ada juga tantangan dan potensi kerugian, seperti margin keuntungan yang lebih rendah karena biaya pemasok, kurangnya kontrol terhadap kualitas produk dan waktu pengiriman, dan potensi persaingan dengan pengecer lain yang menjual produk berlabel putih serupa.
✆
Siap untuk memulai dropshipping label putih Anda?
Integrasi yang Mulus: Terhubung dengan mudah dengan pemasok terkemuka untuk pengalaman tanpa kerumitan.
.